Untuk memupuk rasa cinta tanah air dan berperan serta menjaga keutuhan NKRI kepada generasi muda, DPD LDII Kota Surabaya dan DPD LDII Kabupaten Sidoarjo menyelenggarkan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Bela Negara di Bataliyon Arhanudse-8 TNI, Gedangan, Sidoarjo.

Diklat Bela Negara yang dibawa komando jajaran TNI Kodam V/Brawijaya Jawa Timur digelar selama tiga hari mulai jumat (8/5/2015) sampai Minggu (10/5/2015) dan diikuti 200 pemuda LDII.

penyematan peserta bela negara ldii
penyematan peserta bela negara ldii

Dalam pembukaan upacara diklat Bela Negara telah hadir ketua DPD LDII kota Surabaya, Drs. H. Amien Adhy, Ketua DPD LDII kabupaten Sidoarjo, Ir. H. Rony Romandhawira, MM, dan Wanhat LDII se-Surabaya dan Sidoarjo.

Dihadapan peserta upacara, inspektur upacara Dandim 0816/Sidoarjo Letkol Kav Rizky Indra Wijaya menyampaikan sambutan Danrem 084/BJ Kolonel Inf Mohammad Nur Rahmad.  Dalam Sambutannya, Danrem 084/BJ Kolonel Inf Mohammad Nur Rahmad mengajak LDII untuk menjawab tantangan ke depan, harapannya LDII supaya menunjukkan peran nyatanya terkait dengan upaya bela negara.

“Sesuai dengan UU Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara bahwa upaya bela negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaan pada NKRI yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945. Atas dasar tersebut pendidikan bela negara bagi seluruh warga negara, termasuk generasi muda adalah hal yang sangat penting dan tidak bisa ditawar-tawar lagi,”jelasnya.

wawasan kebangsaan
Materi wawasan kebangsaan

“Sebagai bagian dari organisasi yang berbasis keagamaan, LDII masih sangat kuat menjaga nilai-nilai nasionalisme, patriotisme, dan kebangsaan. Peserta diharapkan untuk selalu konsisten dalam mengikuti pemantapan latihan bela negara atau latsarmil (latihan dasar militer) sampai kapan pun dalam menegakkan nilai-nilai perjuangan bangsa,”tambahnya.

Diakuinya, bahwa sampai saat ini

LDII masih solid dalam satu komando untuk membela bangsa dan negara sebagai lembaga kemasyarakatan yang berbasis keagamaan.

LDII siap berhadapan dengan siapa pun yang menggangu kedaulatan NKRI. Keberadaan warga LDII yang tersebar di seluruh Indonesia, bahkan kepengurusannya sampai di tingkat desa adalah modal utama dalam kemampuan menghimpun kekuatan generasi muda yang ada untuk membela negara.

 Membentuk Karakter Jiwa Korsa

apel malam tni
apel malam tni bersama ldii

Diklat Bela Negara LDII menampilkan pelatih antara lain Kapt. Arh Bayu, Danyon Arh-8, Kapt. Arh Jamal, dan Letnan. Arh Rahmat. Targetnya, kegiatan ini mencetak para pemuda LDII yang makin kuat sikap mentalnya untuk mendukung NKRI dalam beragam bentuk kegiatan, sehingga para pemuda LDII ini bisa menjadi pelopor di lingkungannya dalam hal bela negara.

Materi-materi yang diajarkan selama diklat Bela Negara diantaranya, para peserta akan menyelami diklat semi militer yang tinggal di barak TNI, melatih kedisiplinan, pembentukan sikap  mental, apel malam, jurit malam dan renungan suci (api unggun).

api unggun arhanud tniDiklat Bela Negara yang digelar selama tiga hari peserta akan merasakan arti satu rasa satu asa dan terbentuklah jiwa Korsa. Saling membantu kepada sesama teman, merasa senasib sepenanggungan, kompak dan seiya sekata untuk menjaga keutuhan NKRI.

Materi lainnya yakni, Wawasan Kebangsaan, Proxy War, Outbond dan Team Work, Jiwa Cinta Tanah Air, Aktualisasi dan Motivasi Bela Negara.

Peserta diklat Bela Negara nantinya akan mendapatkan Sertifikat dan Kartu Tanda Bela Negara yang berlaku seumur hidup. Peserta ini layak dan berhak mendukung sepenuhnya Cinta Tanah Air dan NKRI harga mati tertanam di jiwanya.

game outbond tni
game outbond tni

Tekankan Penguatan Agama dan Wawasan Kebangsaan

Dalam wawancara dengan wartawan, Ketua DPD LDII Kabupaten Sidoarjo, Ir. H. Rony Romandhawira menyebutkan, LDII sebagai ormas agama berbasis Islam sudah terbiasa mendidik generasi mudanya dengan mental keagamaan.

“Sadar bahwa negara sedang terjadi dinamika terkait dengan ketahanan nasional, selain belajar agama, generasi muda LDII supaya belajar bela negara. Selain cinta agama yang diyakininya, juga supaya cinta bangsa dan negara. Khususnya terhadap NKRI. Terlebih lagi, disadari bahwa pada era reformasi dewasa ini telah terjadi pergeseran-pergeseran yang mengakibatkan lunturnya cinta bangsa dan tanah air,”katanya.

Saat ditanya tentang aliran keras, Rony Romandhawira menegaskan, bahwa LDII bukan tipe aliran keras. “LDII itu ngaji agama seperti ormas Islam lainnya. Kalau ada isu negatif di masyarakat, itu ditiupkan oleh orang-orang tertentu yang tidak bertanggung jawab. Peniup dan penyebar isu itu orang yang ingin memecah belah bangsa dan negara. Padahal, LDII ingin tetap ada persatuan dan kesatuan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945,”jelasnya.

Soal tujuan Diklat Bela Negara, Ketua DPD LDII Kabupaten Sidoarjo itu menyebutkan, bahwa generasi muda LDII kelak menjadi orang tua. Dengan pengabdian di bidangnya masing-masing sesuai keahlian, mereka diharapkan menjadi insan yang profesional religius. Agamanya kuat dan cinta kasih kepada bangsa dan negara. “Insya Allah kegiatan ini akan terus dikembangkan, mengingat tujuannya sangat baik dan mulia,” ujarnya.

arhanudse 8 tni sidoarjo
wawancara media dengan Letkol Kav Rizky Indrawijaya

Sementara itu, Dandim 0816/Sidoarjo, Letkol Kav Rizky Indrawijaya kepada wartawan menyebutkan, bahwa Diklat Bela Negara sesuai dengan amanat dari KSAD (Kepala Staf Angkatan Darat) TNI: generasi muda harus disiapkan sebaik mungkin terkait dengan rasa cinta tanah air, pengenalan kehidupan kemiliteran, dan jiwa berkorban. (Sofyan Gani)

2 COMMENTS

Leave a Reply to royan Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here