Apa yang kita bayangkan saat mendengar kata ngabuburit? Apakah membayangkan menonton film atau main game sambil menunggu petang? Mungkin ada pula yang membayangkan jalan-jalan di taman bersama teman-teman, sembari berharap azan maghrib segera berkumandang. Namun, ada pula yang membayangkan melakukan ibadah seperti membaca Al-Quran, berzikir atau berdoa, sembari menanti waktu berbuka. DPD LDII Kota Surabaya memilih untuk mengadakan kajian ilmiah Islam sebagai ngabuburit.

Acara yang bertajuk Kajian Ilmiah Islam V tersebut dilaksanakan Sabtu (10/6) di Aula Masjid Hudalilmuttaqin Surabaya. Kegiatan yang sudah lima kali dilakukan ini ditujukan untuk generasi muda agar memiliki alternatif kegiatan yang positif dan berpahala saat menanti berbuka.

“Kami mencoba meneladani ngabuburit di zaman Rosulullah SAW, yang pada prinsipnya adalah melakukan hal yang bermanfaat dan berpahala. Salah satunya dengan menambah ilmu agama. Apalagi pada masa menjelang berbuka, yang merupakan waktu mustajabah untuk berdoa,” jelas dr Riko Lazuardi, salah satu anggota Steering Commitee.

Untuk menjaring peserta, panita meminta calon peserta untuk mengajak minimal satu orang teman untuk ikut acara. Bisa teman kerja, teman kuliah, atau relasi lainnya. Dengan cara tersebut, peserta juga bisa berlatih melakukan dakwah pada rekan-rekannya. “Berdakwah atau mengajak orang lain menuju kebaikan, adalah keterampilan yang perlu dilatih. Dan dengan cara seperti ini, diharapkan kita dapat melatih diri untuk berdakwah”, jelas Muhammad Rizal Fauzi, ketua panitia acara.

Peserta Kajian Ilmiah V

Dari cara di atas, sekitar 30 orang ikut mendaftar sebagai peserta. “Yang penting teman-teman berani untuk ber-amar ma’ruf nahi munkar,” kata Fauzi. Kesinambungan komunikasi menjadi target selanjutnya. “Diharapkan dapat terus dijalin komunikasi dengan para peserta yang telah diajak, dan dapat sama-sama mencari ilmu agama dalam kesempatan-kesempatan berikutnya,” tambah Fauzi.

Tema yang diangkat dalam kajian kali ini adalah Hikmah Ramadhan bagi Kesehatan. Ada dua materi yang disampaikan. Materi pertama disampaikan oleh dr Riko Lazuardi, dengan judul “Hikmah Puasa untuk Kesehatan Mental”. Selama lebih kurang 45 menit, pria 32 tahun yang juga merupakan pengurus DPD LDII kota Surabaya tersebut menjelaskan bahwa puasa tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan jasmani atau fisik, namun juga sangat bermanfaat untuk kesehatan rohani atau mental. “Hikmah puasa dan ibadah di bulan Ramadhan juga bermanfaat baik sebagai pencegah, maupun terapi gangguan jiwa, berdasar penelitian-penelitian yang sudah ada,” jelas dokter yang sedang menjalani pendidikan spesialis Ilmu Kedokteran Jiwa di Universitas Airlangga tersebut.

Materi kedua disampaikan oleh dr Heris Setiawan K. Dokter yang betugas di KKP kelas 1 Surabaya tersebut memberikan materi berjudul “Menjaga Konsistensi Ibadah selama Bulan Ramadhan” selama 45 menit. Heris, sapaan akrabnya, menjelaskan bahwa selama bulan Ramadhan, konsistensi ibadah harus dijaga. Jangan hanya semangat di awal, namun justru terjun bebas di akhir. “Jangan sampai ada fenomena shof sholat tarawih yang makin sedikit seiring berjalannya bulan Ramadhan,” jelas pria yang juga seorang ustadz ini sambil tersenyum.

Panitia juga berjanji untuk mengadakan acara serupa secara berkesinambungan, sehingga dapat memberikan manfaat maksimal bagi peserta, khususnya yang sudah datang pada hari itu. Acara ditutup dengan buka bersama, dan dilanjutkan foto bersama.

–Rikolazuardi-

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here