300 pesilat Persinas ASAD Lamongan mengikuti Pembinaan Mental Spiritual di Aula Al Karim PC LDII Kecamatan Sugio, Kamis (15/12). Kegiatan tersebut dibuka oleh Bupati Lamongan H Yuhronur Efendy.
Guna menghindari gesekan antarperguruan pencak silat, Bupati Yuhronur pada sambutannya mengimbau agar pesilat tidak mudah diadu domba. Sebab, konflik antarperguruan dapat merugikan semua pihak dan kerap menimbulkan perusakan fasilitas umum.
“Mari jaga Lamongan dan ciptakan iklim yang kondusif bagi tumbuh kembang masyarakat di Kabupaten Lamongan untuk berjalan menuju kejayaan yang sebaik-baiknya,” ujar Yuhronur.
Ia juga menekankan, menjaga persatuan dan keutuhan bangsa merupakan kewajiban setiap warga negara, tak terkecuali para pesilat. “Ayo kita bersatu padu untuk menjaga NKRI dan jangan sampai bertindak destruktif,” imbuh Yuhronur.
Pengasuh Ponpes Al Ubaidah Kertosono, Nganjuk, Habib Ubaidillah Al Hasany yang mengisi tausyiah acara itu menyampaikan keprihatinannya di dunia persilatan. Banyak terjadi gesekan antarperguruan pencak silat yang merugikan harta benda bahkan mengorbankan nyawa.
“Kami mohon kepada Forkopimda untuk segera mempertemukan antarperguruan dan mendamaikan pertikaian yang terjadi,” pinta Habib Ubaidillah.
Ia menjelaskan di tengah pertikaian tersebut, Persinas ASAD berusaha menjadi penengah sekaligus fokus melakukan pembinaan untuk mengukir prestasi. “Alhamdulillah di Persinas ASAD sama sekali tidak tersentuh dengan hal yang anarkis, maksiat dan hal yang merugikan lainnya,” ucapnya.
Habib Ubaidillah menyampaikan materi damai untuk pesilat. Materi berasal dari pengurus dan pendekar Persinas ASAD. Setiap poin dalam materi telah dilakukan oleh Persinas ASAD sebagai juru damai diantara perguruan silat lainnya.
Senada dengan Habib Ubaidillah, Ketua DPD LDII Lamongan, H Agus Yudi mengungkapkan DPP LDII dan PB Persinas ASAD menjalin kerjasama di bidang mental spiritual pesilat.
Kerjasama itu ditandai dengan penandatangan nota kesepahaman (MoU) pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Persinas ASAD 2022, di Padepokan PERSINAS ASAD, Pondok Gede, Jakarta, Selasa (11/10).
Agus mengatakan kerjasama dua organisasi tersebut sebagai wujud pembinaan karakter generasi profesional religius. “Pesilat yang berakhlaqul karimah akan menjadi pendekar. Dan sebaliknya, pesilat tanpa akhlaqul karimah akan menjadi preman,” ujar Agus.
Ia juga mengajak atlit Persinas ASAD Lamongan untuk siap memberikan sumbangsih dalam setiap kejuaraan di berbagai tingkatan. “Ayo berjuang agar tradisi emas untuk Kabupaten Lamongan terus berlanjut,” pungkasnya.
Turut hadir dalam acara ini, Ketua IPSI Lamongan Derby Kurniawan, Dewan Pembina Persinas ASAD, dan Forkopimcam Sugio.