JAKARTA (Pos Kota) – PBNU (Pengurus Besar Nahdlatul Ulama) dan LDII (Lembaga Dakwah Islam Indonesia) akan menandatangi MoU (Memorandum of Understanding/Kerjasama).

Salah satu kerjasamanya,  deradikalisasi (pencegahan radikalisasi) melalui dakwah yang lembut, sejuk seperti dicontohkan dakwah Nabi Muhammad Saw.

Itu disampaikan Ketua Umum  LDII Prof Dr KH Abdulah Sam saat bertemu dengan Ketua Umum PBNU Prof Dr KH Said Aqil Siradj, di Kantor PBNU, Jakarta, Kamis. Dalam pertemuan itu, hadir pengurus LDII di antaranya, Ir H Chriswanto Santoso, MSc

Chriswanto menambahkan ada lima kerjasama LDII dengan PBNU yakni, pertama, dakwah deradikalisasi, kita mengembangkan dakwa bersama-sama yang bersifat yang sejuk dan lembut untuk mencegah radikalisasi.

Kedua, kata dia, lingkungan hidup dan penanggulangan bencana. Ketiga, bidang pendidikan, keempat, bidang kedaulatan pangan dan kelima adalah tetap tegaknya NKRI (Negara Kesatuan RI).

“Kerjasama ini akan ditandatangani pada rapat kerja nasional (rakernas) LDII di Bogor pada tanggal 11-12 April 2012,” kata Chriswanto.

Menyangkut deradikalisasi, konkretnya mulai pelatihan dakwah sampai dakwah bersama, termasuk pembinaan para da’i dan mubaligh antara NU dan LDII.

“Karena kita tidak mungkin memerangi secara fisik dan yang bisa kita lakukan adalah memberikan penerangan kepada masyarakat agar tidak masuk dalam radikalisasi,” papar Chriswanto. (johara/dms)

Teks Foto : Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj (kiri), Ketua Umum LDII Abdulah Sam dan Chriswanto Susanto. (johara)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here