Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia.
Demikianlah kata bijak presiden pertama Republik Indonesia Ir. Soekarno tentang pemuda.
Sang proklamator ini mengungkapkan bahwa pemuda ialah makhluk yang cukup penting dalam suatu gebrakan dan membuat perubahan. Pemuda yang memiliki semangat yang berkobar-kobar, raga yang kuat dan berpikiran kritis inilah yang akan mengguncangkan dunia, mampu membuat gebrakan dan perubahan bagi bangsanya.
Berkat pemudalah bangsa ini dapat mengusir penjajah. Dengan desakan pemuda, proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia berkumandang yang membuat gempar seluruh dunia. Maka dari itulah bangsa ini membutuhkan pemuda yang siap menjadi pemimpin kelak.
Dengan hal ini kota Surabaya mewujudkan pemuda yang siap menjadi pemimpin yang berjiwa pancasila melalui Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) kota Surabaya dalam seminar peningkatan dan pengembangan organisasi kepemudaan yang di selenggrakan di gedung Sawunggaling, Surabaya, Rabu (24/6/2015).
“Pada dasarnya setiap manusia adalah leader (pemimpin), setidaknya menjadi pemimpin diri sendiri. Manusia dilahirkan dengan keunikan yang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Jadi, kita tidak perlu ragu dengan kemampuan diri sendiri dan harus percaya diri kalau kita adalah pemimpin”, ungkap Hayomi Gunawan S.H., narasumber di seminar organisasi kepemudaan.
Menurut Hayomi, untuk menjadi seorang leader tidaklah mudah, tidak bisa dibangun dengan sekejap mata atau karbitan. Untuk menjadi pemimpin terkadang orang menggunakan segala cara dan maunya yang instan. Ini tidak mungkin bisa, karena untuk menjadi leader harus berangkat mulai dari nol yang akan menyelami sebuah proses leader dan berkali-kali akan menghadapi sebuah tantangan di lapangan.
Menjadi leader anda harus menjadi yang terbaik dari yang lainnya. Bagaimana caranya? Jadilah yang berbeda. Pengertiannya, pada umumnya orang-orang tidak disiplin, Anda disiplin. Orang-orang bermalas-malasan, anda selalu semangat bekerja. Itu yang dinamakan berbeda.
“Tidak hanya itu, untuk menjadi pemimpin bangsa, sejak dini harus ditanamkan nilai-nilai pancasila dan 4 pilar kebangsaan,” tambah Hayomi.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) kota Surabaya M. Afghani Wardhana, S.E, M.M., mengatakan, dengan diadakan seminar ini merupakan peran Dispora kota Surabaya untuk memberikan bekal dan pengetahuan pemuda tentang berorganisasi yang baik dan benar. Selain itu, pemuda dapat bertemu wajah dengan organisasi kepemudaan yang lainnya. Adapun seminar ini dihadiri Seluruh organisasi kepemudaan yang berada di Surabaya, salah satunya pemuda LDII kota Surabaya. (Sofyan Gani)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here