Dewan Pimpinan Daerah Lembaga Dakwah Islam Indonesia (DPD LDII) Kota Surabaya menggagas terbentuknya kader kesehatan di lingkungan pondok binaan LDII. Pembentukan kader kesehatan ini dilaksanakan di Aula Kantor DPW LDII Jawa Timur, Surabaya, Sabtu (28/1).

“Adanya kader kesehatan di tiap Pondok Pesantren bisa menjadi pelopor dan penggerak kesehatan di lingkungan pondok. Terciptanya lingkungan yang sehat dan terbebas dari segala penyakit di lingkungan pondok pesantren, bisa menjadikan lingkungan yang nyaman untuk mempelajari Ilmu Alquran dan Alhadits,” kata H.M. Amrozi mewakili Dewan Penasehat DPD LDII Kota Surabaya dalam sambutan pembukaannya.

Acara ini melibatkan Tim Kesehatan DPD LDII Kota Surabaya sebagai pemateri. Para santri yang menjadi peserta berasal dari Pondok Pesantren Mahasiswa (PPM) dan Pondok Pesantren Pelajar Mahasiswa (PPPM) binaan LDII yang ada di Surabaya.

dr. Riko Lazuardi sedang memaparkan materi Pencegahan & Penanggulangan Penyakit Kulit & Infeksi Tropik

Materi yang diberikan kepada para santri meliputi pengenalan dan pencegahan beberapa jenis penyakit yang kerap muncul di pondok pesantren. Diantaranya Pencegahan & Penanggulangan Penyakit Kulit & Infeksi Tropik yang disampaikan oleh dr Riko Lazuardi. “Menjaga kebersihan secara kolektif dan memperhatikan sanitasi kita bisa mencegah timbulnya penyakit kulit,” kata Riko.

Lebih lanjut Riko memaparkan tentang beberapa jenis penyakit kulit seperti scabies, panu, jamur, dan alergi. Mengenali penyebab penyakit kulit amatlah penting agar mendapat pengobatan yang tepat. “Mengobati penyakit kulit jika belum mengetahui penyebabnya bisa membuat penyakit kulit bertambah parah,” jelas Riko.

dr. Rio Azadi saat memaparkan Pencegahan & Penanggulangan Penyakit Sistem Pernafasan dan Pencernaan

Bagi santri pondok pesantren, Riko menyarankan agar menjaga kebersihan lingkungan pondok. Diantaranya rutin membersihkan bak mandi guna mencegah timbulnya penyakit demam berdarah dengue.

Para santri yang mengikuti acara ini juga dibekali dengan pengetahuan tentang Pencegahan & Penanggulangan Penyakit Sistem Pernafasan dan Pencernaan oleh dr. Rio Azadi. Problem pencernaan menjadi hal yang perlu diketahui penyebab dan penanggulangan bagi santri yang tinggal secara komunal di pondok pesantren. Gangguan sistem pencernaan tersebut antara lain keracunan makanan, sembelit atau konstipasi, radang usus buntu (apendisitis), diare, dispepsia/gastritis/maag, serta hepatitis A, B, atau C. Sedangkan penyakit sistem pernafasan diantaranya radang amandel dan faring, Ispa atau Bronkitis, asma, tuberculosis dan pneumonia.

Selanjutnya, para santri ini diharapkan kelak bisa menjalin kerja sama dengan puskesmas terdekat dalam hal pengobatan dan penyuluhan kesehatan secara berkala. Dengan demikian bisa terjadi sinergi antara kader kesehatan pondok pesantren dengan puskesmas.

Untuk memotivasi para santri, psikolog Sovia Sahid, M.Psi meyampaikan materi tentang Happy Mondok kepada 32 perwakilan santriwan dan santriwati dari 7 perwakilan pondok pesantren. Motivasi ini berguna agar para santri bisa “mondok” dengan tanpa beban.

Praktek Skill’s Lab

Para santri yang akan menjadi kader kesehatan ini juga dibekali dengan Skill’s Lab, yaitu simulasi pengukuran tekanan darah, nadi, pernafasan dan suhu badan. Diharapkan para kader kesehatan bisa mengoptimal penggunaan stetoskop, tensimeter dan termometer guna pemeriksaan dan tindakan pertama jika ada salah satu santri yang sakit.

Pembekalan kepada para kader kesehatan ini diisi dengan materi tentang Petunjuk Umum Penggunaan Obat-obatan oleh Nafiq Nursalim. Dalam sesi ini banyak diulas tentang pengenalan jenis-jenis obat, seperti obat narkotika, obat keras, obat keras tertentu (psikotropika), obat bebas terbatas dan obat Bebas. Selain itu juga dijelaskan cara penggunaan antibiotik yang benar, serta cara penggunaan obat analgesik yang sesuai dosis agar tak sampai merusak hati. Mengakhiri penjelasannya Nafiq Nursalim memberikan tips meminum obat dan Tips Menyimpan Obat. (Ghoni)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here