Mubaligh Juga Manusia, Sama Seperti Manusia Yang Lainnya. Yang Tentunya Butuh Refreshing Untuk Memberikan Kesegaran Dalam Berpikir.

Daerah Surabaya utara pada hari sabtu minggu, tepatnya pada tanggal 28 dan 29 Mei 2011 tengah mengadakan event “Tour Refreshing Mubaligh” di trawas.

Event kali ini mungkin terdengar aneh didalam indra pendengaran kita. Ada pro dan kontra mulanya saat akan di adakannya acara ini.

Ada yang pro karena dirasa bahwa para mubaligh juga manusia, sama seperti manusia yang lainnya. Yang tentunya butuh refreshing untuk memberikan kesegaran dalam berpikir dan merencanakan sesuatu yang baru, untuk memberikan ilmunya kepada para pengikutnya, atau juga agar terjalin komunikasi yang baik antar mubaligh. Karena disinyalir antar mubaligh satu dengan mubaligh yang lain kenal hanya sekedar tahu wajahnya saja, namun namanya tidak mereka kenal.

Kemudian adanya kontra disini, mereka beranggapan “mubaligh kog refreshing???”, kalau hanya sekedar mengaji saja ngapain jauh-jauh, dimasjid yang biasa digunakan untuk mengaji aja kan bisa. (itu menurut pendapat sebagian dari mereka yang kontra).

Nah perlu diketahui, hal ini merupakan konflik yang mungkin biasa terjadi. Namun juga perlu ada yang meluruskan.

Kegiatan yang diadakan kali ini bukanlah hanya sekedar untuk bersenang-senang mudhorot atau sia-sia belaka itu tidak. Melainkan juga telah diadakan musyawaroh /MOU (Memorandum Of Understanding), sebelum acara ini dilaksanakan.

Di trawas para mubaligh diajak untuk meni’mati indahnya dunia yang hanya sementara, alias menginap di dua villa puncak trawas, 1 untuk tempat para mubalighot/ustadzah, dan yang 1 lagi untuk paramubalighin/ustadz. Dari situ banyak sekali kegiatan yang juga harus dilakukan, salah satu diantaranya yaitu outbond.

Kegiatan dari outbond tersebut, seperti :

  • Di bentuk kelompok-kelompok. Setiap kelompok memperkenalkan dirinya masing-masing dan yang lain mengahafal, tujuannya tidak lain agar bisa saling mengenal.
  • Di berikan beberapa konflik pada tiap-tiap kelompok, untuk merundingkan solusi konflik tersebut dengan para anggota kelompoknya, yang hasil akhirnya harus di presentasikan dihadapan kelompok-kelompok yang lain. Konflik itupun di ambil dari kondisi yang tengah terjadi pada lingkungannya.
  • Ballon train, dari situ peserta diuji kekompakan dengan para anggotanya. Dengan balon yang dihimpitkan dari perut ke punggung teman didepannya, kemudian berjalan pada rute yang telah ditentukan dengan peraturan jangan sampai jatuh balon tersebut, karena jika jatuh akan mengulang kembali.
  • Uji kecerdasan, dengan diberikan selembar soal yang berisi perintah dan harus diselesaikan dalam jangka waktu tidak boleh lebih dari 3 menit.
  • Nobar(nonton bareng) bagi para ustadz, karena saat itu bertepatan dengan acara sepak bola “Barca vs MU”.
  • Jelajah pagi, dari situ kita meni’mati indahnya alam disekeliling kita. Yang mana hampir tidak lagi kita jumpai dikota-kota besar, Surabaya misalnya. Dan dari situ kita mampu menyadari betapa besar ke Esa-an serta ke Agungan Sang Maha Pencipta yaitu ALLAH SWT.

Serta masih banyak lagi kegiatan yang disitu selain untuk refreshing namun juga ada nilai manfaat yang dapat diambil dan dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Saat setelah acara di villa selesai, kira-kira sekitar pukul 10.00 wib. Para mubaligh melanjutkan perjalanan lagi ke tretes, tepatnya di pemandian air panas. Disitu bagi para ustadz yang ingin berenang, dipersilahkan untuk berenang dengan membayar tiket masuk Rp 5.000,- saja.

Diluar area sekitar tempat pemandian air panas tersebut, banyak sekali para pedagang yang menjual dagangannya untuk para pengunjung yang mau membeli sebagai oleh-oleh. Yang paling banyak dijual disitu syur-sayuran, buah-buahan, dan makanan ringan. Namun juga masih ada dagangan lain yang diperjualbelikan kepada para pengunjung.

Dan bagi para mubalighot yang tidak ikut berenang juga bisa bersenang-senang dengan shoping diluar area tersebut. Karena kebanyakan dari para wanita lebih senang shoping.

Dari situlah akhir acara tour refreshing mubaligh yang dilanjutkan ke tretes.

Semoga acara ini bisa bermanfaat buat para mubaligh dan juga dapat dijadikan inspirasi untuk moment berikutnya oleh daerah-daerah yang lain.

sumber: formasa.org

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here