Pada Era Industri 4.0, para ulama dituntut harus melek teknologi untuk meningkatkan syiar agama. Pemanfaatan teknologi digital adalah salah satu cara agar syiar agama yang mereka sampaikan bisa mudah dijangkau siapapun. Inilah pesan Ketua MUI Kota Surabaya KH. Mohammad Yazid saat menjadi narasumber acara halaqoh kyai, ulama dan cendekiawan muslim MUI Kota Surabaya, di Aula Ponpes Sabilurrosyidin Annur, Gayungan, Surabaya, Senin (11/10).
“Saat ini banyak dakwah menggunakan teknologi digital dengan konsep bahasa yang sederhana dan penyampaiannya jelas sehingga ilmunya mudah dipahami oleh semua orang terutama pada generasi muda,” ujar Yazid.
Oleh karena itu Yazid mengajak MUI Kota Surabaya agar memiliki kanal youtube dan segera mengadakan pelatihan teknologi digital bagi ulama. Namun Yazid juga mengingatkan supaya berhati-hati bermain media sosial mengingat jejak digital yang sulit dihapus.
“Di media sosial kita jangan mencaci, menghina, membully. Kita berdakwah dengan smooth, santun dan jangan menyinggung orang lain,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Umum MUI Kota Surabaya KH. Abdul Muchid Murtadho mendorong peran ulama dalam menekan penyebaran Covid-19 di Surabaya.
“Melandainya angka penyebaran Covid-19 merupakan berkat kerjasama semua pihak salah satunya dukungan dan doa ulama se-Surabaya,” ungkap Muchid.
Muchid berharap dengan diselenggarakannya halaqoh kyai, ulama dan cendekiawan dapat melahirkan keputusan dan program terbaik untuk kemaslahatan umat Islam.
Acara tersebut merupakan kerjasama antara MUI, Dinas Sosial dan DPD LDII Surabaya. Dari hasil pertemuan tersebut disepakati bahwa acara halaqoh akan diadakan rutin tiga bulan sekali.
semoga allah paring aman selamat lancar dan barokah