Surabaya – Beberapa bulan yang lalu sekitar Akhir tahun 2013 Seperti tahun tahun yang lalu REMAS (Remaja Masjid) LDII wilayah Wonorejo, Surabaya Timur mengadakan Acara makan – makan pasca Idul Adha. Pemandangan seperti ini adalah yang wajar. Setelah kurang lebih selama satu tahun mereka mengumpulkan uang untuk membeli seekor kambing atau sapi mereka menikmati hasilnya adalah hal yang sangat lumrah.
Mulai dari ide menu yang akan dihidangkan, belanja untuk keperluan memasak, kemudian memasak sendiri untuk hidangannya dilanjutkan dengan kreatif acara. Para REMAS inilah yang melaksanakan. Semua terasa istimewa ketika semua dikerjakan bersama-sama. Dari tahun ke tahun juga sama mereka mengundang ketua dan wakil beserta staff REMAS wilayah Surabaya Timur Sdr. Isfandy Sofi’I, Sdr.Bagus Pribadi, Sdr. Mashuda dan Sdr. Zainul Abidin. Tapi tahun ini ada yang berbeda.
Ya.. REMAS ini merapatkan semua dengan matang biasanya kami mengeluarkan cukup empat undangan tahun ini ada yang berbeda ada 10 undangan yang akan disebar. Siapakah 6 diantaranya? Dengan kesepakatan yang diambil REMAS ini memberanikan diri untuk mengundang jajaran Ketua dan Wakil FORMASA yang mereka anggap sebagai Forum yang sangat eksklusif. Mereka sangat ragu ketika akan mengundang FORMASA, ragu kalau FORMASA akan datang pada acara Kecil seperti ini.
Asumsi yang selalu mengatakan jika FORMASA itu eksklusif, FORMASA itu jual mahal, FORMASA itu Cuma milik jajaran FORMASA, FORMASA itu tidak mau melihat ke bawah. Ternyata Asumsi itu terpatahkan sudah ketika pada waktu acara Ketua FORMASA Sdr.Rizal Fahmi Firdaus menghadiri sendiri acara sederhana seperti ini. Mas Firdaus (begitulah sapaanya,red) menghadiri acara tepat waktu tidak terlambat.
REMAS Wonorejopun merasa kaget dan terharu sebegitu bersemangatkah Mas Firdaus ini dengan menyempatkan diri hadir dalam acara sederhana ini tanpa diwakilkan mengikuti acara sampai selesai. Tidak sedikitpun mendominasi acara, mengikuti acara sebagai peserta lainnya, bergaul dengan REMAS yang lain, tidak seperti tamu yang harus selalu dihormati. Ya… Caranya yang seperti itulah yang merubah asumsi negative pada diri FORMASA. Bahwa ternyata FORMASA itu peduli sangat peduli dan menghormati undangan. Semua dilakukan karena menomor satukan kekompakan dan kerukunan.
Apa yang dapat kita petik dari sini? FORMASA akan datang pada acara yang paling sederhana jika FORMASA diundang. FORMASA tidak akan mendominasi walaupun mungkin jam terbang FORMASA didunia organisasi lebih tinggi. Nama FORMASA dihati REMAS Wonorejo kini pun kian melekat yang tadinya ada yang anti FORMASA atau tidak mengenal FORMASA sekalipun. Sekarang mereka menanti Event – event besar dari FORMASA. Mereka sangat Menanti.
Karena mereka sadar, FORMASA itu SATU milik semua Pemuda-Pemudi LDII Se Surabaya.