Menyambut bulan Ramadhan, Pondok Pesantren Mahasiswa (PPM) Khoirul Huda Surabaya mengadakan ikhtibar tahfidz Alquran. Ikhtibar ini pertama kali dilaksanakan sejak program tahfidz Alquran dibuka lima bulan yang lalu. Acara ini dilaksanakan di aula utama PPM Khoirul Huda, Surabaya, Sabtu (20/5).
“Ikhtibar ini seharusnya dilaksanakan dua bulan sekali. Tapi karena waktu yang tidak memungkinkan, maka kegiatan semacam UAS ini baru bisa dilaksanakan lima bulan setelah program tahfidz Alquran diselenggarakan,” kata Laras, ketua panitia.
Laras berharap kegiatan yang dilaksanakan di PPM itu sekaligus memotivasi seluruh warga terutama remaja LDII. Mahasiswi jurusan Teknik Sipil di Universitas Negeri Surabaya ini juga berharap, semua santri PPM dapat mengoptimalkan hafalan Alquran mereka agar kelak peserta ikhtibar dapat bertambah.
Peserta yang dapat mengikuti ikhtibar ini, adalah santri yang telah mencapai hafalan Al-Quran minimal satu juz. Untuk tes hafalan peserta mendapat ayat yang dipilih secara acak dan dinilai dewan guru.
Dari 70 santri PPM Khoirul Huda Surabaya, delapan santri yang bisa memenuhi kriteria untuk mengikuti ikhtibar ini. Terdiri dari lima orang santriwan dan tiga orang santriwati. Nurul, salah satu peserta ikhtibar mengatakan bahwa acara seperti ini bisa memicu santri lain untuk menghafalkan Alquran dan bertanggung jawab atas hafalannya.
Sementara itu, Hilda, santri yang juga kuliah di jurusan Farmasi Universitas Airlangga mengatakan, kegiatan ini banyak manfaatnya dan yang terpenting mendapat pahala. “Bisa melatih daya ingat untuk menunjang hafalan akademik di kampus,” tambahnya Hilda.
Hilda memberi tips agar memudahkan dalam menghafal Alquran. Yakni dengan mengerti dan memahami arti dari ayat Alquran yang dibaca agar mengerti alur ceritanya. Terlepas dari itu, santriwati asal Kediri ini juga mengatakan, dalam menghafal Alquran tak luput dari kendala. Diantaranya malas atau sering lupa dengan hafalan-hafalan sebelumnya. (Pathrisia)