Jawaban : Tidak benar.

Jika isu tersebut benar, alangkah sulitnya menjadi warga LDII karena harus mencuci tangan setiap habis berjabat tangan atau bersentuhan dengan orang yang bukan warga LDII. Kenyataannya banyak warga LDII yang merupakan kaum terpelajar dan para profesional yang setiap saat bergaul dengan banyak orang dari berbagai kalangan, serta tetap mengikuti etiket dalam pergaulan.

7 COMMENTS

  1. Kalau tangannya kotor ya mesti dicuci lha. Bangun tidur, cuci tangan lha. Mau makan tapi tangan kotor, cuci tangan lha. Habis makan, cuci tangan lha. Tuduhan ini sih memang pernah ada tapi agaknya berlebihan mendramatisirnya. Tak ado asap kalau tak ado api lha. Ya semoga saja asapnya nggak buat pedih warga negara tetangga. Kasihan itu Malaysia, S’pura, Brunei terima asap terus sampek belekan and napas sesak. Good bye cuci tangan ….

  2. yang sesat bukan LDII nya tapi mgk ada oknum/org yg ikut pengajian di ldii krg bs amanah dan belum bs menjalankan ajaran Quran Hadist shg mestinya klo menunjuk orang untuk menangani suatu masalah haruslh orang yang mempunyai keahlian khusus,co kasus marioso atau misalnya untuk menangani masalah aset tanah tunjuklah orang BPN setempat yang benar-benar ahlinya dan bisa dipercaya bukan menunjuk/merekrut calo/preman yang tidak tahu aturan…rasain loh haha

    • to andrew : mas andrew harus sabar dan istiqomah karena memang msh ada saja oknum/org yang blm bs amanah wlpun dy sdh ngaji lama di LDII. Ajaran islam LDII selalu merujuk quran hadist namun kepahaman agama yg memberikan adalah Allah. Dan di dalam kalangan orang iman ada org munafik, shg kita harus menata niat bhw kita melihat apa yg di nasehatkan/diajarkan jangan melihat siapa yg mengajar/nasehat. Jika nasehatnya baik maka di ambil jika jelek jangan di ikuti, wlpun kadang ada pengurus yg nasehat bagus namun dy blm bs menjalankannya. Tapi tidak semua pengurus tdk amanah, msh byk pengurus yang faham dan akhlakul karimah.

  3. Gw ini udah puluhan tahun ngaji di LDII, tapi belum pernah menemukan adanya ajaran yang sesat, gw hanya kesel, kenapa ada oknum / orang yg lebih getol/sibuk mintain pembelaan tetapi kurang ngurusi jemaahnya. seperti saya sering sakit hati krn ucapan mubalighnya/pengurusnya klo ngmomong blethak blethuk kpd jamaah kadang ngga disaring dulu, klo tidak ngaji tidak pernah ditengok, kenapa tidak ngaji, apakah ada masalah,mis.

    • to andrew : mgk permasalahan spt ini bs di musyawarahkan, karena kefahaman org perorang tidaklah sama, org yg di dapuk pengurus bukanlah malaikat yg sempurna dan tdk pernah salah. Mereka pasti ada khilaf yg sengaja/tdk di sengaja shg jangan sampai karena masalah org perorang membuat kita tdk bs menetapi Quran hadist. Alhamdulillah klo di tempat saya, penerobos/mubalegh/takmirnya sangat perduli. Tiap 3 bulan di evaluasi tingkat kehadiran para jamaahnya, kemudian ada SMSCenter yg fungsinya memberikan info scr cepat akurat ke tiap2 warga LDII misal ada kematian,ada yg sakit dll. Jadi kita kembalikan lagi ke fahaman pribadi pengurus tsb. Kenapa org itu msh jd pengurus ?? jwbnya byk pertimbangannya yg paling dasar adalah mgk org itu msh mau ngurusi warga LDII karena mau di ganti tapi siapa yg mau menggantikannya ?? krn kepengurusan di LDII tdk di byr sepeserpun krn gantinya adalah Surga, mgk saat musyawarah saja ada kue/makan. Sy jg pengurus insy di amanahi 8 dapukan shg waktu utk keluarga sedikit namun mau menolak amanah itu namun siapa yg mau menggantikan kepengurusan itu ?? sdh di cari2 tapi yg lain mgk blm mau karena berbagai alasan jadi saya sabar2kan utk mengemban byk amanah sak pol kemampuan. Bahkan kdg sy rela mengeluarkan tenaga,pikiran dan uang utk kemajuan sabilillah karena pahalanya surga. Namun kembali lagi kepada kefahaman org perorg, jadi mas andrew hrus sabar dan ingat bwh pengurus bukanlah org yg sempurna dan belum tentu org yg sangat faham agama mgk di pilih krn mau di amanahi jd pengurus yg notabene tdk di byr / mmg pny kemampuan di bidang itu. Kembalikan lagi kepada sabda nabi “undzur mangkila wala tandzur mangkola”, lihatlah apa yg di nasehatkannya jangan melihat siapa yg menasehati. Insya dg itu kita netepi QHJ bs yakin dan manteb sampai tutuk pol ajal pati kita amiiin.

  4. haha….klo isu soal cuci mencuci tangan itu isu murahan ga perlu ditanggapi, klo soal mencuci lagi bekas kaki orang luar jamaah yang masuk rumah jamaah atau mesjid jamaah itu baru isu, gw rasa klo mesjid, terutama yg besar ga pernah melakukan ini. nah klo rumah memang benar gw prnah lihat ada rumah jamaah yang terlalu ingin steril shg dy tidak mau sembarangan orang masuk kerumahnya…takut tercprat najis yang menempel di badan tamunya seperti air kencing…gw minta agar pengurus memberikan pemahaman yg benr kpd jamaahnya yg seperti itu…krn gw tahu ga semua jamaah LDII sperti itu…

Leave a Reply to andrew Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here