Lima tahun lalu Kota Surabaya terlihat kota yang tidak terawat, kumuh, kotor, panas dan berdebu. Namun ditangan walikota Ir. Tri Rismaharini, MT. kota Surabaya telah disulap menjadi kota yang indah, asri, sejuk dan hijau. Terbukti di tangan dinginnya Tri Rismaharini Makam Bungkul yang selama ini mati suri kini disulap menjadi taman kota yang indah.

Di masa baktinya 2010-2015 Tri Rismaharini setidaknya telah membangun 11 Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kota Surabaya seperti taman di Bundaran Dolog, Taman Undaan, taman di Bawean serta taman lainnya dengan dilengkapi beberapa fasilitas, diantaranya akses wi-fi, perpustakaan, fasilitas permainan dan olahraga.

Dengan berdirinya beberapa taman sekarang warga merasa betah dan nyaman tinggal di Surabaya. Dulunya warga enggan keluar rumah namun dengan adanya beberapa taman warga sekarang lebih senang bermain di taman untuk menghabiskan hari liburnya. Dulunya anak muda keluar rumah tidak jelas bermainnya kemana, sekarang dengan dibangunnya taman mereka bisa memanfaatkan fasilitas yang sudah disediakan yakni bermain futsal, skateboard, atau sekedar nongkrong maupun diskusi. Hal ini membuat kegiatan anak muda Surabaya menjadi positif dan jauh dari narkoba dan pergaulan bebas.

Langkah Tri Rismaharini tersebut rupanya membuat warga Surabaya sadar betapa pentingnya menjaga dan merawat taman, kebersihan, tanaman dan keindahan kota. Dengan kerja keras Tri Rismaharini dan dukungan warga akhirnya kota Surabaya meraih penghargaan Adipura Kencana tiga kali berturut-turut tahun 2012, 2013 dan 2014.

Dengan Pencapaian pengadaan Ruang Terbuka Hijau tersebut kota Surabaya kebanjiran penghargaan dan kunjungan. Banyak yang ingin berkunjung ke Surabaya dari berbagai penjuru Indonesia maupun luar negeri. Dengan sering diadakannya berbagai pertemuan internasional seperti para Menteri Lingkungan Hidup dari berbagai negara selama tiga hari di Surabaya (pada 23-26 September 2013) dan pertemuan internasional persiapan APEC, hal ini menguatkan posisi Surabaya sebagai kota yang layak tampil secara internasional, terutama dari sisi lingkungan hidup.

Atas jasanya itulah Ir. Tri Rismaharini, MT mendapat penganugerahan gelar Doktor Kehormatan (Doktor Honoris Causa) dari Institut Teknologi 10 November Surabaya (ITS) di gedung Graha ITS, Rabu (4/3/2015).

Rektor ITS Prof. Dr. Ir. Triyogi Yuwono DEA mengungkapkan alasan pemberian gelar Doktor Honoris Causa pada Tri Rismaharini sebagai sosok yang mampu menerapkan konsep sustainable development secara nyata dalam pengembangan kota Surabaya yang bertumpu pada aspek ekologi, ekonomi, dan sosial budaya secara simultan dan komprehensif.

“Tri Rismaharini telah mampu membangkitkan motivasi masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembangunan kota yang akhirnya mendapat pengakuan internasional sebagai kota dengan partisipasi masyarakat tertinggi di Asia Pasifik,” kata Triyogi.

Dia juga menegaskan, ITS tidak sembarangan memberikan gelar doktor kehormatan. Dalam sejarah berdirinya ITS sejak 55 tahun silam, Tri Rismaharini menjadi orang kedua yang mendapatkan anugerah gelar Doktor Honoris Causa. Sebelumnya, ada nama Hermawan Kertajaya.

“Selama 55 tahun ITS berdiri, baru ada dua orang yang mendapatkan gelar ini. Betapa kami sangat pelit terkait siapa yang layak dipertimbangkan. Termasuk juga Bu Risma, kita ukur prestasinya,” tegas Tri Yogi dalam jumpa pers kemarin.

Risma mengatakan keberhasilan pencapaian ruang terbuka hijau (RTH) Surabaya bukan hasil kerja semalam atau suatu kebetulan. Namun, merupakan jawaban dari tantangan perjalanan panjang dan upaya walikota Surabaya sejak 1965.

“Pembangunan Kota Surabaya memang tidak bisa mengandalkan dana dari APBD saja. Dana yang tersedia tidak bisa mencukupi untuk keperluan pembangunan infrastruktur. Pemkot pun melibatkan masyarakat, termasuk pengusaha dan media, untuk ikut serta berkontribusi dalam pembangunan,” kata Risma.

ucapan_selamat_ldii_untuk_risma
Wakil Ketua DPD LDII kota Surabaya H. Imam Pujiarto, S.Sos, M.Si memberikan ucapan selamat kepada walikota Ir. Tri Rismaharini, MT

Di acara penganugerahan tersebut tampak hadir mantan Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung, mantan Menteri Pendidikan Mohammad Nuh, perwakilan Forpimda, TNI, Polri, konsulat jenderal negara sahabat (Amerika Serikat, Jerman, dan Jepang) dan ormas Islam salah satunya DPD LDII kota Surabaya.

Kami segenap Ulama dan Pengurus DPD LDII kota Surabaya mengucapkan Selamat dan Sukses atas Penganugerahan Doktor Kehormatan (Doctor Honoris Causa). (Sofyan Gani)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here