Republika.Co.Id,Purwokerto – Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menilai gerakan yang mengatasnamakan Negara Islam Indonesia (NII) telah melakukan distorsi terhadap ajaran Islam.

Lambang NII
Lambang NII

“Mereka telah melakukan langkah yang merupakan distorsi terhadap ajaran-ajaran Islam secara kafah (menyeluruh),” kata Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) LDII Kabupaten Banyumas, Sarlan.

Sarlan menilai dalil-dalil yang digunakan NII untuk membujuk calon sasarannya agar bersedekah, membayar fidyah, dan sebagainya itu hanya disampaikan penggalan atau potongan-potongan dari ayat-ayat Al Quran atau hadits. Sementara, bagian lain dari ayat atau hadits yang digunakan untuk meyakinkan calon sasaran NII tersebut tidak disampaikan secara komprehensif.

“Yang muncul adalah suatu pemahaman yang emosional sehingga sampai pada suatu kesimpulan di mana konsep Islam dan konsep hijrah itu dipahami tidak secara utuh. Mereka mengabaikan unsur-unsur lain yang sebenarnya dibahas secara logis komprehensif di dalam Al Quran dan hadits,” katanya.

Dalam berbagai pemberitaan media massa, kata Sarlan, diketahui bahwa motif utama mereka sebenarnya bukan perjuangan Islam atau NII. Tetapi, mereka hanya ingin mengeruk keuntungan yang bersifat ekonomi, material, dan pribadi.

Redaktur: Didi Purwadi

Republika.Co.Id,Purwokerto

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here