SURABAYA – Pondok Pesantren Pelajar Mahasiswa (PPPM) Subulussalam dinobatkan sebagai Juara 1 Lomba Video Pembelajaran Pondok Pesantren se – Kota Surabaya pada event KEMENAG Fest. Acara ini diselenggarakan oleh Kementerian Agama (KEMENAG) Kota Surabaya dalam rangka Hari Amal Bakti ke-75 Kementrian Agama Republik Indonesia tahun 2021. Kompetisi ini berlangsung pada bulan Desember 2020. Pendaftaran dan pengumpulan video dilakukan secara online melalui link yang telah ditentukan, deadline pengumpulan terakhir pada Selasa, 29 Desember 2020 dan diumumkan pada Selasa, 26 Januari 2021.

H. Didik Eko Putro selaku Ketua PPPM Subulussalam mengatakan, bahwa meskipun berada di tengah pandemi seperti ini pembelajaran harus tetap dilaksanakan. Baik secara Online maupun secara Offline.

“Saat ini memang pandemi Covid-19 belum berakhir, namun kita juga tidak boleh menyerah dan tidak boleh berhenti untuk beraktivitas. Terutama belajar”, ujar Didik.

Umumnya, pembelajaran di masa pandemi diadakan secara Online atau Daring. Namun, bagi siswa dan siswi PPPM Subulussalam pembelajaran tetap dilakukan secara Offline atau Luring. Hal tersebut terjadi karena didalam sebuah pondok tidak hanya diajarkan tentang ilmu agama saja. Namun, juga ada yang namanya pembelajaran karakter, dan sistem dari pembelajaran tersebut harus diberi sebuah contoh berupa budi pekerti yang baik dan benar.

“Karena di pondok itu kelasnya khusus dan orang-orang nya juga khusus. Jadi, masih memungkinkan untuk melaksanakan pembelajaran secara Offline, karena pembelajaran tentang karakter akan sangat sulit dipahami oleh para santri jika diajarkan secara Online. Akhlak dan budi pekerti santri juga harus kami pantau secara langsung”, ujar Didik.

H. Syaifuddin salah satu pengurus pondok juga menuturkan bahwa bagi seorang santri, pondok adalah sebuah rumah.

“Pembelajaran di masa pandemi bagi Pondok Pesantren tidak ada perbedaan dengan biasanya, yaitu tetap secara Luring atau tatap muka, karena pesantren layaknya rumah sendiri bagi seorang santri, hanya saja tetap menerapkan protokol kesehatan”, sahut Syaifuddin.

Walaupun pembelajaran diadakan secara Offline. Para santri juga dituntut untuk selalu menerapkan protokol kesehatan, yakni memakai masker, mencuci tangan, dan juga menjaga jarak antar sesama.

“Meskipun PPPM ini masih menjalankan pembelajaran secara Offline. Namun, harus tetap menerapkan protokol kesehatan dan hal itu dipantau secara ketat. Selain itu, para santri juga dianjurkan untuk terus berikhtiar dan berdoa kepada Allah SWT, agar dapat terhindar dari wabah Virus Corona dan Semoga Pandemi COVID-19 ini segera berakhir”, tambah Didik dalam penuturannya.

Ucapan selamat dan terima kasih kepada para santri, panitia dan tim editor yang telah berkontribusi dalam pembuatan video tersebut juga diucapkan oleh ketua PPPM Subulussalam dan pengurus PPPM Subulussalam.

“Saya harap, apa yang telah dilakukan di dalam video tersebut, juga senantiasa selalu dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari, yakni tetap menerapkan protokol kesehatan dimanapun dan kapanpun”, sahut Didik.

“Harapan kami selaku pengurus pondok, dengan melalui media video ini bisa menginspirasi semua lapisan masyarakat terutama santri pondok tentang bagaimana seharusnya prosedur ketika santri masuk pondok, Pengkondisian Kelas dan KBM, Sterilisasi, meningkatkan imun dengan berjemur atau senam di pagi hari serta tetap Rajin Sholat Lima waktu secara berjamaah”, tutur Syaifuddin. (ysy)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here