Pembangunan kualitas manusia menjadi kunci kemajuan suatu negeri. Tentu, hal tersebut tidak bisa dilakukan sendiri. Perlu dukungan dan kerjasama dari semua elemen yang peduli. Karena dasar itulah, pemerintah kota Surabaya sangat mengapresiasi kegiatan Festival Anak Sholih (FAS) 2017 yang diadakan oleh PC LDII Kecamatan Gayungan, Surabaya, 25-26 Maret 2017.
“Kegiatan ini selaras dengan komitmen pemerintah kota Surabaya yang peduli terhadap pendidikan anak,” kata Drs. Deddy Sosialisto, M.Si, Sekretaris Bakesbangpolinmas Kota Surabaya dalam sambutannya.
Deddy menjelaskan bahwa pemerintah kota Surabaya sudah melaksanakan beberapa kegiatan yag fokus pada pembinaan dan pendidikan anak. “Tiap SKPD yang ada di pemerintah kota Surabaya sudah memiliki program unggulan terkait pendidikan anak. Termasuk diantaranya program pendidikan anak jalanan, program penanggulangan anak putus sekolah, program untuk anak berkebutuhan khusus, dan sebagainya,” jelas Deddy.
Karena itu, Deddy sangat sangat terkesan dengan bagitu banyaknya generasi muda yang berkumpul dan aktif dalam kegiatan festival yang sudah kedua kali diadakan oleh PC LDII Gayungan tersebut.
Lebih lanjut, Deddy menekankan bahwa motivasi pemerintah kota untuk menutup enam lokalisasi yang ada di Surabaya beberapa waktu lalu sebenarnya didasari semangat untuk mewujudkan pendidikan yang lebih baik bagi anak-anak. Diharapkan penutupan lokalisasi yang konon terbesar di Asia Tenggara tersebut dapat membantu mewujudkan lingkungan yang nyaman dan aman bagi anak untuk tumbuh.
Tentu pemerintah tidak berhenti sampai disitu. Program pembinaan terus dilaksanakan secara berkesinambungan. Deddy juga menyatakan bahwa pemerintah kota Surabaya mengharapkan dapat sinergi bersama LDII dalam membentuk generasi yang lebih baik ke depannya. “Festival Anak Sholeh ini sangat bermanfaat dalam pendidikan dan pembentukan karakter generasi muda. Saya harap, kegiatan positif ini dapat menjadi momentum untuk melaksanakan pembinaan berkesinambungan di waktu yang akan datang,” pungkas Deddy.
Acara yang mengangkat tema “Mewujudkan generasi yang profesional religius, unggul, berakhlaqul karimah, dan mandiri” tersebut dimeriahkan dengan berbagai macam lomba dan acara yang menarik. Mulai dari lomba mewarnai, lomba adzan, lomba kreasi handycraft, lomba majalah dinding, lomba dai cilik, hingga lomba tahfidzul Quran.
Salah satu dewan penasehat PC LDII Kecamatan gayungan Dr Heris Setiawan menjelaskan bahwa inti dari acara tersebut adalah pembinaan intensif terhadap generasi muda.
“Tujuan diadakannya FAS 2017 ini intinya ada 3 hal. Pertama adalah sebagai ajang evaluasi pembinaan generasi muda yang telah dilaksanakan di tiap TPQ, dalam bentuk perlombaan dan kompetisi. Kedua adalah sebagai ajang untuk memotivasi tiap generasi penerus untuk makin seangat dalam mencarai ilmu. Ketiga adalah sebagai ajang untuk memberikan apresiasi pada guru-guru dan tenaga pendidik, atas amal sholih mereka dalam membina generasi penerus,” terang Heris dalam acara yang diselenggarakan di aula Pondok Pesantren Sabilurrosyidin, Gayungan, Surabaya itu. (Riko Lazuardi)
Other articles you might like;