Home >> Berita LDII Surabaya >> Tinggi, Prevalensi Pengguna Narkoba di Surabaya

Tinggi, Prevalensi Pengguna Narkoba di Surabaya

Prevalensi pengguna narkoba di kota Surabaya tergolong tinggi. Ini terungkap saat audiensi pengurus DPD LDII Kota Surabaya dengan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Surabaya, AKBP Suparti, Selasa (7/3).

“Lima tahun terakhir ini untuk pengguna coba pakai, khusus untuk anak SMP hingga Perguruan Tinggi angkanya tinggi. Itu hasil penelitian Universitas Indonesia dengan BNN Pusat,” ujar Suparti.

Lebih lanjut Suparti menyatakan perlunya kerjasama antar pihak terkait untuk menanggulangi narkoba. Terutama dalam mengatasi para pengguna narkoba usia anak-anak.

“Saya sudah bicara dengan Bappeko dan TNI. Kalau lima tahun ini tidak kerja keras untuk anak-anak yang sudah condong pakai, kelak mereka akan menjadi pecandu,” tambah Suparti.

Ketua DPD LDII Akhmad Setiadi menambahkan, bahwa dalam lima tahun ke depan perlu diantisipasi. “Nanti bakal ada bonus demografi. Nah, akan menjadi bonus ataukah justru sebaliknya,” ujar Setiadi.

Pengurus DPD LDII Surabaya bersama Ketua dan staf BNN Kota Surabaya.

Lebih lanjut Setiadi mengatakan, LDII Surabaya siap membantu dalam mensosialisasikan penanganan dan pencegahan narkoba. Ini merupakan tindak lanjut MoU yang sudah dilakukan DPP dan DPW LDII dengan BNN. “Kami memiliki mubaligh dan mubalighot yang bisa menyampaikan materi narkoba di sela-sela materi pengajian,” tambah Setiadi.

Menanggapi Setiadi, AKBP Suparti mengatakan, untuk menangani pengguna narkoba, membutuhkan kegiatan yang rutin meskipun skala kecil.

“Mengadakan kegiatan yang simpel saja, pokoknya rutin. Misalnya di Mimbar Jumat itu lima menit atau tiga menit saja diselipkan. Pokoknya rutin,” ujar Suparti.

Terkait kader penanganan narkoba, BNN Kota Surabaya menggandeng berbagai instansi. “Biasanya kalau kader itu kami bekerjasama dengan Dispora. Anggarannya dari sana, kami yang melatih, dikaitkan dengan HIV AIDS,” tutur Suparti.

Sementara itu BNN juga telah bekerjasama dengan Pemerintah Kota Surabaya. “Tahun 2015 kami sudah bekerjasama dengan Pemkot untuk dokter seluruh Puskesmas di Surabaya. Tahun kemarin (2016) kami sudah berhasil men-sub kan yang (pengguna narkoba) rawat jalan di 12 Puskesmas,” jelas Suparti.

Suparti menambahkan, respon masyarakat Surabaya tinggi terhadap penanganan narkoba. Hal itu bisa digabungkan dengan berbagai alat peraga yang dimiliki BNN Kota Surabaya. Misalnya film animasi maupun leaflet tentang pencegahan narkoba.

“Syukur kalau ada kader-kader. Kami tinggal mendampingi. Kami ada leaflet, film. Syaratnya, dia harus tahu perkembangan narkoba,” kata Suparti.

Bagi warga yang ingin bergabung dan mengenal lebih jauh tentang pencegahan narkoba, tiap hari minggu pagi BNN Kota Surabaya menggelar sosialisasi dan beragam kegiatan dengan membawa mobil operasional warna biru. Ada film animasi untuk anak-anak PAUD hingga senam pagi bersama. Kegiatan ini bisa dijumai di sekitar Masjid Agung Surabaya.

Other articles you might like;

Check Also

Pemkot Surabaya Ajak LDII Membangun Generasi

Pembangunan kualitas manusia menjadi kunci kemajuan suatu negeri. Tentu, hal tersebut tidak bisa dilakukan sendiri. …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *