Dewasa ini umat muslim semakin banyak dan menyeluruh di dunia. Begitu pula dengan umat muslim yang berkembang pesat di Indonesia, tak terkecuali di Surabaya. Namun, pesatnya perkembangan umat muslim tersebut tidak menjamin semakin kuat pula keimanan Islam didalam dirinya. Hal tersebut tak lain disebabkan oleh lemahnya mental spiritual umat muslim itu sendiri.
Berkembangnya umat muslim yang menunjukkan efek positif terhadap perkembangan zaman ternyata justru dampak dari efek negative nilai spiritual individu muslim. Melalui penelitian disebutkan bahwa saat ini muslim sedang mem’booming, berjilbab semata-mata hanya dikenakan sebagai trend’setter saja. Akan tetapi muslim atau mengenakan jilbab hanya secara lahiriah saja yang tidak dibarengi dengan menjilbabi hatinya. Menanggapi hal tersebut, Remas Al-Akbar Surabaya mengadakan pelatihan ESQ (Emotional Spiritual Quotient) untuk para perwakilan remas (Remaja Masjid) Surabaya dan Sidoarjo. Sekitar 35 Remas LDII se-Surabaya menjadi bagian dari 250 undangan di acara yang diadakan pada hari Minggu (7/8).

Tepat pukul ….. siang, acara dibuka dengan bernyanyi bersama dengan judul lagu Insya Allah yang di pandu oleh sdr. Sulaiman Farukh, selaku ketua panitia acara. Kemudian disambung dengan hadirnya 3 MC yang attractive, diantaranya ada Wimbo, Putri dan Hadma yang menyambut peserta dengan ramah dan tak kalah berhasilnya dengan mengambil antusias 250 peserta. Sesaat kemudian, suasana dibawa menuju khidmat oleh Ust. M. Thobib Dzikrul Hasan dengan kumandang ayat-ayat suci Al-Qur’an ( Al-Maidah ayat 3). Acara berikutnya ialah sambutan dari Muhammad Taufik Mirdad, S. Sos. I selaku ketua Remas Al-Akbar yang dilanjutkan dengan sambutan Pembina Remas Al-Akbar, Ust. Ghana Hascarya dengan suasana yang sedikit lebih formal.
Semakin beranjak sore, acara semakin seru dan menarik dengan dimulainya materi pembekalan mental spiritual pemuda oleh Moch. Marzuki Imron, S.T. (Manager LK ESQ Jawa Timur). Dengan mengangkat tema I’m Proud To Be a Moeslem, materi disampaikan secara interaktif. Pertama, peserta diarahkan untuk berdiskusi mengenai agama Islam, salah satunya mengapa kita memilih Islam sebagai agama yang kita yakini ?. ternyata, jawaban terbaik diperoleh dari sdr. Achmad Firdaus, perwakilan dari Remas Baitul Makmur LDII yang menyatakan bahwa “Mengapa saya memilih Islam?, karena Islam adalah jalan tunggal masuk surga selamat dari neraka.” Selain mengumpulkan jawaban dari peserta, Mas Imron panggilan akrabnya, juga menjelaskan dan membandingkan agama Islam dengan agama yang lainnya. Adapun hasil yang diperoleh melalui diskusi singkat itu ialah, Islam adalah agama paling sempurna yang menjadi penyempurna agama-agama lain sebelumnya. Mas Imron juga memaparkan contoh-contoh real tentang keAgungan Islam dengan ciptaan Tuhannya yang Maha Agung. Hampir setiap gerakan kita, ruas-ruas tubuh kita, dan benda-benda di sekitar kita menyebut nama Allah, baik melalui bentuk ataupun gambaran. Kiranya, masih banyak contoh-contoh nyata lainnya tentang keAgungan Allah yang tidak dipaparkan dan seharusnya membuat kita terpacu untuk maju menggali semua keAgungan ALLAH Yang Maha Esa.

Sedikit menyimak tentang jiwa pemuda-pemudi saat ini yang berjiwa labil dan penuh emosi, dipaparkanlah bagaimana ciri pemuda-pemudi muslim yang baik. Salah satunya adalah, ‘bermental percepatan’, Kalau pemuda yang lain masih duduk, mental kita sudah harus berlari. Jadi, kita sebagai pemuda muslim harus bermental lebih maju daripada pemuda yang lain. Selain itu, mengingatkan kembali bahwa seorang pemuda (maksudnya pemudi, red) muslim juga harus berbusana yang mencerminkan orang muslim yaitu, tertutup, tidak transparant dan tidak ketat. Selain itu, sebagai umat muslim juga harus bersemangat dalam berbuat kebaikan, kita tidak perlu melihat orang lain untuk berbuat kebaikan terlebih dahulu. “Alangkah baiknya jika kita menjadikan diri kita sebagai contoh untuk diri kita sendiri”, tandasnya. Serta masih banyak lagi materi-materi positif yang membuat kita percaya diri menjadi umat muslim, dan tentunya mendorong kita untuk lebih maju sebagai pemuda-pemudi muslim. Go a Head…

Singkat kata, acara seperti ini sangat berpengaruh positif untuk membangun mental generasi muda terutama pemuda-pemudi muslim. Oleh karena itu, acara seperti ini sangat baik dijadikan contoh untuk mengemas acara-acara lain kedepannya …
formasa.org
Other articles you might like;