
Dalam Rapimnas ini LDII memaparkan berbagai keberhasilan LDII, dalam penguatan civil society sebagai masukan bagi para capres, untuk memprogramkan berbagai keberhasilan yang telah dicapai LDII, “Ormas selalu lebih objektif dibanding parpol, karena ormas lebih dekat dengan masyarakat, memahami persoalan, lalu mencari solusi. Karena pada dasarnya ormas tak memiliki sifat berkompetisi. Sehingga program LDII langsung mengena kepada masyarakat,” ujar Ketua DPP LDII Ir H Prasetyo Soenaryo, MT.
Program yang diberikan kepada para capres tak sekadar wacana namun sudah diterapkan LDII. Di bidang pembinaan karakter, LDII memiliki Tri Sukses Generasi Penerus, yaitu pembinaan generasi penerus sejak usia dini, dengan target menciptakan pemuda pemudi yang memiliki akhlak mulia, memiliki ilmu pengetahuan dan kepahaman agama yang kuat, dan memiliki sikap kemandirian.
Untuk melaksanakan Tri Sukses Generasi Penerus LDII membuat program Penggerak Pembina Generasi Penerus (PPG), yang melibatkan ulama, pendidik, mubaligh/mubalighoh, psikolog, dan orangtua. Mereka membuat kurikulum yang kemudian diajarkan hingga di tingkat Pengurus Anak Cabang dan sampai pada keluarga. PPG ini ditunjang dengan parenting skill atau ketrampilan keorangtuaan, “Kami meyakini generasi penerus yang unggul dibentuk oleh ibu, karena kehidupan anak mayoritas dekat dengan ibunya. Maka sang ibu kami beri pelatihan bagaimana merawat anak sejak di kandungan, mengasuhnya, dan membinanya ketika remaja dan dewasa,” papar Ketua DPP LDII Ir H Chriswanto Santoso, M.Si.
Program ini telah dilakukan di Jawa Timur sejak awal 1990-an dalam bentuk Training on Trainer (ToT), di mana utusan kabupaten mengajarkannya kembali hingga tingkat PAC. Hal ini juga dilakukan di berbagai kota besar oleh warga LDII.
Sementara untuk program lingkungan, sejak 2008, LDII telah melaksanakan program Go Green yang sepanjang 2008-2012 telah menanam 3,7 juta pohon dengan tingkat kematian sekitar 2 persen. Gerakan ini ditunjang dengan pembentukan Satuan Tugas (Satgas) untuk merawat pepohonan setelah ditanam. Untuk merawat lingkungan, LDII telah melaksanakan dan membudayakan daur ulang sampah, dengan memilah sampah organik dan nonorganik. Bahkan warga LDII di Cilacap Erni Nandang warga LDII membuat pakaian pesta dari sampah plastik yang didaur ulang. Di Banten Edwin Sumiroza seorang aktivis selam, membentuk gerakan penyelamatan terumbu karang. Di bidang ketahanan pangan, warga LDII Prof Sudarsono Guru Besar IPB yang berhasil membuat inovasi agar tanaman pangan lebih cepat dipanen.
Di bidang energi, LDII mendorong agar presiden terpilih nantinya melakukan inovasi pemanfaatan energi terbarukan agar Indonesia mandiri di bidang energi. Sebuah negara bisa dikatakan maju bila sanggup memanajemen energi, mampu menjaga supply and demand energi. Jadi saat harga minyak bumi naik, negeri ini tak terpengaruh. “Saat ini setiap kenaikan BBM, pemerintah selalu disibukkan dengan subsidi BBM atau tidak. LDII ingin menempatkan energi adalah kebutuhan pokok manusia, agar pemerintah maupun rakyat Indonesia memperlakukan energi bukan sebagai komoditas politik,” ujar Prasetyo Soenaryo.
Other articles you might like;