Home >> Berita LDII Surabaya >> Surabaya Memperingati Hari Autis Sedunia

Surabaya Memperingati Hari Autis Sedunia

Lihat Aku, Kenali Aku,
Masuki Duniaku, Aku Pasti Bisa!!

Menyambut HUT kota Surabaya ke 719 pada 31 Mei mendatang, Sabtu(28/4) Dinas Pendidikan kota Surabaya bekerjasama dengan FKKSI (Forum Komunikasi Kepala Sekolah Inklusif) memperingati Hari Autis Sedunia yang diselenggarakan di Taman Bungkul Surabaya.

Acara yang Bertema “Melalui Gebyar Kreatifitas dan Seni Anak Bangsa, Mari Wujudkan Masa Depan yang Mandiri” diikuti 51 Sekolah Dasar, 5 Sekolah Menengah Pertama, 1 Sekolah Menengah Atas Negeri dan Swasta seluruh Kota Surabaya. Kegiatan ini dibuka langsung oleh Ibu Walikota Surabaya Tri Rismaharini. Sementara itu, Tri Rismaharini mengaku sangat bangga sekali kepada FKKSI yang sudah mau menyelanggarakan acara ini. Menurutnya, sangat jarang sekali ada pihak yang peduli terhadap anak berkebutuhan khusus (ABK). Apalagi sampai menyelenggarakan event besar seperti ini.

“Saya sangat mengapresiasi terhadap guru-guru yang sudah mau meluangkan waktunya untuk benar-benar mendidik anak berkebutuhan khusus ini. Saya merasa kerja mereka dalam mendidik pasti membutuhkan kerja ekstra, karena cara mendidiknya sangat berbeda. Kedepan saya harap Dinas Pendidikan Kota Surabaya bisa mengambil alih kegiatan ini,” ujarnya di hadapan para Kepala Sekolah yang hadir.

Acara yang dihelat berusaha menampilkan berbagai kreativitas Anak Berkebutuhan Khusus dengan sangat meriah. Bebagai kreativitas yang disuguhkan sangatlah menarik untuk dinikmati oleh pengunjung yang datang ke taman bungkul, diantaranya : lomba mewarnai, fashion show, menyanyi beserta koreografinya, bermain alat music tradisional hingga modern. Beberapa ABK melakukan dengan sempurna.

Tak tampak kekurangan yang berarti jikalau setiap orang tua mampu memahami dan menemukenali bakat / kelebihan yang dimiliki oleh anaknya. Ketika orang tua mau berusaha untuk meningkatkan kemampuan anak, secara otomatis kekurangannya tidak akan tampak berlebihan dimata keluarga ataupun lingkungan sekitarnya. Yang terpenting, orang tua dan masyarakat senantiasa selalu memberikan ruang untuk ABK ini berkreasi. Berikan kesempatan, bukan belas kasihan.

Other articles you might like;

Check Also

Birul Walidain, Solusi bagi Kerusakan Moral Remaja

Menyikapi fenomena kerusakan moral di kalangan remaja, LDII mengadakan seminar tentang Birul Walidain, Sabtu (16/3) …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *