Home >> Berita LDII Surabaya >> Peran Pemuda LDII dalam Perkembangan Islam

Peran Pemuda LDII dalam Perkembangan Islam

Mahasiswa merupakan pemuda harapan masa depan. Pembinaan kepada mahasiswa perlu dilakukan terus menerus agar siap menjadi generasi tangguh yang berakhlaq mulia. Untuk itu Pengurus Cabang LDII Sukolilo menggelar acara bertema Kontribusi Mahasiswa Dalam Perjuangan Islam” di Masjid Luhur Al-Ikhlas, Semampir, Surabaya, Selasa (14/2)

Acara ini bertujuan untuk memberikan bekal tentang keutamaan aktif berjuang di setiap kegiatan namun tidak lepas dari koridor Islam. Selain itu, acara ini berguna untuk menggali potensi sesuai bidang ilmu dalam bidang perkuliahan sehingga dapat diaplikasikan untuk agama serta bermanfaat untuk masyarakat sekitar.

Sekitar 195 mahasiswa dari Universitas di Surabaya antara lain ITS, ITATS, UNAIR, UNITOMO, UNTAG, UBAYA, dan universitas lain hadir dalam acara tersebut. Mereka ini adalah mahasiswa LDII yang mencari ilmu tanpa melupakan landasan agama.

Dalam acara ini, pengurus PC LDII Sukolilo Hiru Mangun Indra Jaya memberikan nasehat bahwa berjuang dalam urusan sabilillah pahalanya sangat besar. Oleh karena itu, lapar, haus, dan sakit, semuanya akan ditulis pahala serta Allah akan memberi banyak sekali pertolongan dalam berbagai bentuk. Pertolongan Allah tidak sepenuhnya berupa materi, tetapi mudahnya kita menjalani ibadah juga merupakan bentuk pertolongan Allah yang jarang kita sadari. “Yang penting kita bertawakal pada Allah,” kata Hiru.

Hiru mencontohkan Siti Hajar saat ditinggal Nabi Ibrahim di padang pasir yang tandus. Siti Hajar ridho ditinggal suaminya, sehingga Allah memberi rezeki dari yang tidak disangka-sangka.

Lebih lanjut Hiru menambahkan, pemuda merupakan tulang punggung setiap perjuangan, baik dalam tujuan dan misi yang positif maupun yang negatif. Pada kondisi lain, masa muda merupakan nikmat yang akan ditanya dan dimintai pertanggungjawabannya oleh Allah di akhirat.

Hiru pun mengutip hadits Nabi. “Rasulullah saw. bersabda: “Tidak akan beranjak dua kaki anak Adam sebelum ia ditanya tentang empat hal: usianya untuk apa digunakan, usia mudanya untuk apa dihabiskan, ilmunya untuk apa diamalkan, serta hartanya dengan cara apa didapatkan dan untuk apa digunakan,” jelasnya.

Turut memberikan nasehat, Pembina Remaja Masjid PC Sukolilo H. Adi Santoso. Dalam nasehatnya, Adi menyampaikan bahwa pemuda merupakan agent of change atau agen perubahan dalam semua lini kehidupan, karena mereka adalah penggerak kemajuan dan peradaban. Perubahan dunia berada di tangan mereka, mereka selalu berada di garis depan menuju kemajuan.

“Jangan menyia-nyiakan masa muda dan kesempatan untuk diisi dengan beramal sholih dan usaha sak pol kemampuan,” ujar Adi.

Lebih lanjut Adi menambahkan, dalam berjuang kita bisa berkaca pada Usamah bin Zaid, seorang cucu angkat Nabi Muhammad SAW, yang pada usia 17 tahun sudah dijadikan komandan pasukan perang dan membawa pasukan 30.000 untuk berperang melawan Pasukan Romawi. Pemuda apalagi sudah level mahasiswa seharusnya sudah memiliki kontribusi yang besar untuk Islam.

Ketua panitia, Muhammad Rizal Pambudi berharap bahwa setelah acara ini mahasiswa dapat mengimplementasikan ilmu yang didapat tersebut di dalam sosial kemasyarakatan serta dapat memanfaatkan potensi sesuai bidang keilmuan.

“Banyak mahasiswa yang cerdas, pandai, pintar, tapi untuk berbaur ke masyarakat saya rasa kurang,” ungkap alumni Teknik Material dan Metalurgi ITS ini. (Marisa)

Other articles you might like;

Check Also

Birul Walidain, Solusi bagi Kerusakan Moral Remaja

Menyikapi fenomena kerusakan moral di kalangan remaja, LDII mengadakan seminar tentang Birul Walidain, Sabtu (16/3) …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *